Terlihat diseberang sana
Ada sosok wanita terduduk manis bercengkerama dengan sang
senja
Pandangan lurus menangkap sosok maya dalam mata
Nyata dalam asa dan kata
Senyumannya bukan memekar bahagia
Tapi bergetar untuk tegar
memastikan raga tak tertunduk lunglai
Sesekali menatap putih bergelantung untuk menyeka butir
linangan…
Seperti awan hitam awal dari tetesan berkah Tuhan
Seperti garisan orange membuka bintang berdatangan
Seperti fajar yang ceria menanti mentari
Waktu hadir bersama takdir dan pergi dengan beribu tanya
Waktu berbicara dengan anggun melambaikan tangan
Terlalu Bermanja dengan waktu
Dan Ia tertinggal..
Persimpangan yang tak berujung, tak bertuan, maya
rapuh dimakan jaman, jaman tak terteka
Bibir tak jua terbuka tapi hati berteriak sudah
Tak terdengar tapi tertangkap mata
Linangan itu menghujam. Tapi Ia bertahan
Parasnya memerah, sesekali tersenyum memastikan dirinya
baik-baik saja
~iimoen~
Beuh,, Cetar bingits,, :D
BalasHapusOMG ada a fikri komeen hihihi :D
BalasHapusMengharukan...
BalasHapusMengharukan...
BalasHapusmengharukan kenapa wan? :D
BalasHapusMengharukan saja baca nya...
BalasHapus