Kamis, 04 Oktober 2012

kenapa KORUPSI?

KORUPSI? adalah pekerjaan rumah KPK dan tentunya Indonesia. menimbang saat ini Indonesia adalah negara terkorup dan penyuap dan tidak sayang-sayang peringkatnyapun 5 besar di Dunia. miris memang, Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alamnya harus terbebani dengan para pejabat haus akan keserakahan materi, akibatnya pembangunan tersendat, kemiskinan semakin meningkat, pengangguran dimana-mana, kriminalitas mengganggu kenyamanan masyarakat. dan tentunya kesenjangan sosial yang sangat nyata, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. ini bukti bahwa Indonesia belum terlepas dari jajahan. terutama imprealisme barat. 
lihat sektor industri di Indonesia. baik itu petambangan seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, logam mulia dll. sektor perkebunan seperti kelapa sawit yang semua rata-rata di bawahi oleh orang asing. dan Indonesia hanya sebagai buruh di negaranya sendiri. miris sekali, kaya tetapi hakikatnya miskin !

dari mana akarnya korupsi?
ilustrasi : seorang dosen dengan title Master ditawari menjadi kepala daerah oleh salah satu partai politik. dan jika berminat dosen itu harus menyerahkan uang 7.5 M. bayangkan?
modal untung menjadi seornag kepala daerah saja 7.5 M. dan sedangkan kita tahu gaji kepala daerah tidak seberapa. jika dosen itu mengambil dan setuju dicalonkan. otomatis beliau akan memutar otak bagaimana modal beliau menjadi kepala daerah kembali ketangannya. itu bisa dikatakan tidak mungkin. tapi dengan KORUPSI itu semua mungkin. disitulah celah dimana seseorang bisa terpaksa berkorupsi karena para politikus yang tidak bersih.

ilustrasi : 
A : mau jadi PNS di tempatkan diposisi enak?
B : iya pak, kalo bisa di Departemen *sensor*
A : iya, harus ada uang 150 juta

untuk menduduki PNS saja sudah ada sistem yang salah. perekrutan yang seharusnya diseriuskan oleh staff ahli di kembangkan menjadi bisnis. bagaimana tidak seseorang itu jika jadi mengambil cara pintas untuk mendapatkan kursi PNS itu? dengan berkorupsi mungkin. betulkan?

dimana-mana terdengan reformasi birokrasi tapi dalam praktiknya adalah politisasi birokrasi.
sistem pemerintahannya sudah bagus, tapi orang=orang yang menjalankan sistem itu yang masih jauh dari kata bagus.

tidak adakah manusia yang nasionalismenya tinggi terhadap negara?
nyatanya orang-orang atas itu hanya berkepentingan pribadi tanpa memikirkan rakyat..

bisakah Indonesia?

"Indonesia sulit untuk menerapkan sistem khilafah islam"

kaget mendengar orang itu memberikan pandangannya seperti itu. seperti kita tahu, bahwa kita umat muslim sangat merindukan ke-khalifahan Islam yang dulu pertama kali memulai peradaban dunia. ke khilafahan Rasulullah dan dilanjut oleh para Sahabat Rasulullah dan berakhir dengan khilafah utsmaniyyah.

dahulu Indonesia merumuskan pancasila dengan sila pertama yang berbunyi "ketuhanan dengan menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluknya". sayangnya, banyak daerah-daerah yang mayoritas non-Islam menolak perumusan sila pertama itu. dan mengancam kepada pemerintah akan memisahkan diri dari Indonesia. dengan kebijaksanaan pemerintah sila pertama akhirnya di ubah menjadi "ketuhanan yang Maha Esa" demi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena NKRI adalah harga mati.

seseorang itu menambahkan "saya bukannya tidak setuju dengan adanya khilafah islam di Indonesia, saya hanya melihat itu adalah hal tersulit dan jika terjadi hanya akan membawa kepada hal yang merusak, untuk apa bentuknya khilafah islam tapi hakikatnya mereka adalah pengkhianat-pengkhianat Islam itu sendiri. Agama dijadikan suatu mainan karena keegoisan. bisa kita lihat persatuan-persatuan ormas Islam berorasi menginginkan khilafah Islam dan berteriak Allahu Akbar tetapi hakikatnya mereka hanya bisa beranarkis ria dan merusak segala sesuatu yang ada disekelilingnya. mereka membawa nama Agama dengan jalan yang salah. bisa terbayang bukan? jika khilafah islam ada di Indonesia dengan hakikatnya yang bukan Islam. bukankah kita akan di takuti dan malah dicemoohkan oleh Agama lain. kita memang tidak bisa membentuk khilafah Islam tapi kita masih bisa membentuk negara dengan roh Islami, setuju?".

saya bisa membaca sudut pandang seseorang itu berpendapat, memang benar ! benar sekali. itu hal tersulit dengan menimbang Islam di indonesia dalam bentuk berabagai organisasi yang berbeda contoh : NU. MUHAMMADIYAH. PERSIS. DLL dalam bentuk hal sekecil itupun kita tidak bersatu bagaimana mau menciptakan khilafah islam di Indonesia. berebut menyatakan diri bahwa diantara mereka yang paling benar. saling menjatuhkan dengan menggali kelemahan masing-masing.

seseorang itu berkata kembali "saya tidak merasa NU. MUHAMMADIYAH. PERSIS dll. yang saya tahu hanyalah saya berkeyakinan dengan apa yang ada dalam diri saya. memakai semua madzhab. selaku itu benar dan lurus sejalan dengan Al-Quran dan Hadits. saya kadang melakukan qunut dan kadang tidak. dan yang jelas saya tidak fanatik terhadap salah satu diantara organisasi itu. karena Allah Maha Mengetahui".

Indonesia sedang berkembang dan menuju kepada nilai-nilai islam. dibentuknya Undang-Undang tentang Wakaf, Zakat, Haji, Syariah dsb. itu bukti bahwa Indonesia dan Islam tidak bisa dipisahkan. mungkin Indonesia tidak bisa berubah menjadi Republik Islam Indonesia, tapi insya Allah Indonesia bisa menjadi negara yang kental akan keislamannya.

pekerjaan rumah indonesia hanyalah...
1. ormas Islam janganlah berlaku seperti bukan orang Islam... Islam agama yang damai
2. persatukan Islam di Indonesia...

Selasa, 02 Oktober 2012

WAJAH PALSU


Bosan !!! ya, bosan sekali.
Setiap hari aku bertemu wajah-wajah palsu
Tersenyum tapi hakikatnya meremehkan
Bahkan tidak segan untuk menyingkirkan
Hidup memanglah pilihan.
Apakah kamu akan menjadi manusia baik atau manusia buruk.
Bahkan tidak untuk memilih keduanya, karena langkah itupun hakikatnya kamu sedang memilih.
Bersyukur, terpaut jauh ! dan saat ini aku di atas.
Tetapi tetap aku rendahkan hati sedalam tanah mengakar…
Lagi lagi wajah itu tersenyum tapi dibalik itu menantang..
Aku fikir tidak apa ! ini tanda aku benar-benar di atas…
Aku tidak terlena. Hidup itu roda.
Kadang dibawah dan kadang diatas dan indahnya berada dalam keseimbangan....
Aku selalu damai dengan keadaan ini. Tapi sayang,
Wajah palsu itu, seolah selalu ingin melayangkan perang padaku.
Entahlah maksudnya apa…
Aku tidak pernah belajar membenci apalagi menumbuhkan rasa dendam dalam hati.
Mungkin bila diijinkan aku ingin melakukan suatu hal untuknya.
Menampar wajah palsu itu. Tapi tidak tidak !
Mungkin lebih tepatnya menampar hatinya
Agar wajah palsu itu tidak lagi berkata “AKU ADALAH KAMU”
Muak sekali melihatnya ! ingin aku singkirkan wajah palsu itu dari pandanganku
Tapi ini nyata. Dan itu jalan yang salah.. aku sadar itu kasar
Biarlah, aku berikan wajah palsu itu waktu menikmati setiap jengkal yang ada dalam diriku
Aku berikan wajah palsu itu waktu bagaimana merasakan indahnya menjadi sesuatu yang original
Dan bukan buatan sesaat.
It’s Me