Selasa, 27 Maret 2012

Tanpa judul


Senja adalah waktu yang tidak pernah aku lewatkankan sedetikpun…
Kemilau orange-nya tak pernah luput dari pupilku…
Hembusan angin yang lembut berbisik. Menggetarkan hati. Dan meluapkan segala perasaan di setiap hariku…
Entah mengapa sore ini aku begitu merasa sedih. “yeaahh, iam so sad”

“Kamu tidak perlu menangis” suara di belakang mengagetkanku.
“Aku tidak menangis”
“Mengapa? Apa kamu kesepian?”
“Ya. Aku selalu merasa sendiri. Tidak ada satupun yang datang menghapus jenuhku”
“Aku mengerti perasaanmu. Apa kamu akan tetap begini?”
“Entahlah. Biarkan waktu yang menjawab”
“Jangan seperti itu. Waktu takkan pernah menjawab jika kamu tidak bertanya dengan bertindak”
“Sendiri membuatku sepi”
“Sepi tidak selalu hadir di saat kamu sendiri. Sepi bisa saja datang di saat kamu terjebak dalam keramaian”
“Mengapa demikian?”
“Coba pahami lebih dekat hatimu sendiri”
“La Adri”
“Sepi atau tidaknya adalah bagaimana situasi hatimu. Dan bagaimana kamu menegrti hatimu sendiri”
“Ya. Aku mengerti. Terimakasih”
“Aku memang jauh. Tapi aku selalu berusaha mengisi kekosongan hatimu”
“Aku tidak percaya”
“Sampai kapan  mau seperti ini?”
“Aku tulus akan menemanimu”
“Aku bagaikan mawar yang layu karena tidak setetespun mendapat air. Aku kering. Apa kamu mampu membuatnya mekar kembali”
“Aku mampu”
“Buktikan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar