Rabu, 19 Desember 2012

PERSIMPANGAN

langit mendadak menghitam, kelam tak tertebak ! 
hujan pastilah, deras atau tidaknya tidak bisa di baca. 
matahari kian tertutup. seolah tidak diberi kesempatan untuk 
mengadu, memohon, dan bahkan membela diri. 
tetesan air mulai berjatuhan... 
ditemani semilir angin menusuk paru..
menegakkan bulu yang lembut berbaring lemah
dan menguji kulit seberapa keras bekerja
basah terasa sekujur tubuh...
ketika kulit tidak lagi bisa menyeka bekunya udara
penompang kian rapuh, meradang, dan hampir goyah hancur !
tempat terucap kian kabur warnanya...
dan gesekan putih itu bersuara nyaring bersamaan dengan irama hujan....
kedua tangan mencoba memeluk diri, tapi sayang. enggan terbukti !
aku tidak kuat Tuhan...
"aku bahagia ada dibawah hujan ini, agar semua orang tidak
tahu bahwa aku sedang menangis, tolong peluk aku sekarang"
rapuhh...
penompang itu berlipat, dan terpaksa menyuruhku mendekap bumi...
pelukan sendiripun tak mampu ! hanya mengandakan seperkecil
kehangatan...
Tuhhhaaannnnn... aku ingin seperti dulu...
aku tidak suka, dan tidak akan pernah suka..
temani aku !!!!
teriak dengan katupan yang semakin kabur dan semakin mengerut...
aahh.. bisa apa aku !
suaraku tidak sebanding dengan percikan air itu....
kenapa harus dengan menangis? 
aaarggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....
nafas yang terengah menahan bekunya udara...
keyakinan hati membantu membakar udara sekitar..
aku mampu kesannnaa..
dengan telunjuk dan kepalan semangat aku arahkan kedepan
aku hanya sedang beristirhat...
sedikit mengagetkanku, sayupan suara mendekat kearah panca inderaku ini..
hey kamu... untuk menuju kesana tidak mudah...
lihat dirimu, baru segini saja sudah rapuhh..
ayoo.. berdiri !!!!! sungguh kecil semangatmu...
aku mencoba tutup telinga, tapi tetap terdengar
aku hanya beristirahat... dengan berteriakku rapuh
tidak lihatkah disanaa...
hanya tertulis
"PERSIMPANGAN"
ini langkah awal... dan disinilah ditentukan 
akan kemana kamu pergi
 

2 komentar: